Bilal bin Rabbah, Penakluk Ketakutan



Siapa yang tidak mengenal nama teman dekat satu ini. Bilal bin Rabbah. Mulai anak -- anak, remaja, dewasa serta orangtua tentu mengenalinya. Anda bisa bertanya pada tiap remaja Muslim. "Siapakah Bilal itu Nak ?" Mereka tentu menjawab, "Dia ialah muazin Rasul. Dia sebelumya ialah seorang budak, yang disiksa oleh tuannya dengan batu panas, supaya dia tinggalkan agamanya, tapi dia menjawab, "Ahad.... Ahad.... ( Allah Yang Maha Esa..... Allah Yang Maha Esa ).

"Pimpinan Kita". Itu gelar teman dekat Bilal yang diberi oleh Sayidina Umar. Pasti bukan orang asal-asalan. Tetapi figur berkepribadian besar, yang wajar mendapatkan kehormatan semacam itu. Dilukiskan oleh beberapa kisah yang figurnya untuk laki -- laki berkulit hitam,kurus kerempeng, tinggi jangkung, memiliki rambut lebat serta bercambang tipis. Tiap terima pujian Bilal bin Rabah tundukkan kepala serta pejamkan mata, dan dengan air mata yang membasahi pipinya. Dia malah ucapkan, "Saya ini hanya seorang dari Habasyah, serta sebelumnya saya seorang budak".

Bilal dapat capai derajat keimanan yang paling susah diraih seseorang. Dia jadi muazin pertama buat Rasulullah SAW serta Islam.

Semacam apa ceritanya ?

Dia seorang Habasyah dari kelompok kulit hitam. Jadi budak Bani Jumah di Kota Mekkah. Sebab ibunya seorang hamba sahaya mereka. Kehidupannya benar-benar simpel.
Selanjutnya, kabar tentang Muhammad SAW sampai ke telinganya. Juga seringkali dengarkan pembicaraan majikan bersama-sama tamunya. Umayah bin Khalaf dari kabilah Bani Jumuah ialah majikannya.

Demikian lama Bilal dengarkan Umayah mengulas Rasulullah SAW. Keluarkan kata -- kata kotor. Penih dengan rasa amarah, serta kedengkian. Tapi bilal dengar pengekuan mereka atas kemuliaan Rasulullah SAW mengenai kejujuran serta keterpercayaan beliau.

Apa sebagai peyebabkan mereka benar-benar melawan serta memusuhi ajaran yang dibawa Rasulullah SAW ?

Pertama ialah kesetiaan mereka pada keyakinan yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Ke-2 mereka cemas akan posisi Quraisy waktu itu. Sebab posisi mereka jadi pusat keagamaan. Fakta setelah itu, kebencian pada Bani Hasyim, kenapa Nabi serta Rasul itu ada dari kelompok ini tidak dari faksi mereka.

Satu hari Bilal bin Rabah tiba pada Rasullullah SAW serta mengatakan masuk islam. Sesaat sesudah itu, kabar keislamannya tercium serta tersebar pada majikan yang sombong serta ditindih oleh kecongkakan.

Sesudah waktu itu Bilal terus memperoleh siksaan. Dia diminta untuk keluar dari islam. Tapi keimanannya membuat benar-benar kuat. Tidak takut dengan intimidasi serta siksaan dari majikannya.


 

Postingan populer dari blog ini

Persistent warming at this level will make it difficult for the ocean’s coral reefs to survive.

$300 restrict. Contributed sell, household home

Climate change is threatening the survival of plants and animals around the globe as temperatures rise and habitats change.